Islam mengakui keberadaan jin dan syithon.Bahkan dijelaskan dalam beberapa ayat bahwa jin seperti makhluk manusia,walaupun tidak dalam bentuk materi-jasad.Watak jin bervariasi,ada yang muslim dan ada yang menentang Tuhannya.Sementara itu,banyak ulama berpendapat bahwa syaiton bukan makhluk,tetapi lebih sebagai gambaran sifat jelek manusia.Sedangkan makhluk iblis memang ada,dan dia sudah mengadakan kontrak kerja dengan Allah untuk selalu menyesatkan umat manusia dari jalan yang benar.Akibatnya, tidak ada iblis yang baik.
Jadi bagaimana mengatasi rasa takut diganggu iblis/jin?
Ketika kita merasa takut,cobalah berfikir rasional,apa ada alasan untuk takut?Jika kita yakin bahwa tidak ada hal-hal yang meragukan atau meresahkan,maka tidak ada alasan untuk takut diganggu jin/iblis. Agama mengajarkan satu kita penting menghadapi ketakutan.Dalam sebuah hadits disebutkan,
"Tinggalkan keraguan,untuk sebuah kepastian".
Kalau kita yakin bahwa Allah selalu bersama kita dan akan selalu menjaga umat-Nya yang konsisten mengingat Dia,maka tentunya kita harus merasa aman bersama Allah.Kalau kita selalu ingat kepada Allah, apakah jin/iblis tidak akan mengganggu kita?Tentunya tidak.Bukankah iblis sudah berikrar untuk mengganggu umat manusia?Bagi orang yang beriman, juga berfikir rasional, tidak ada alasan untuk takut terhadap gangguan tersebut.Coba ingat-ingat,tidak ada orang yang mati karena dicekik jin,tidak ada orang yang ditusuk iblis.[mungkin hanya ada dalam cerita,konon kata orang,atau iblis/jin dijadikan dijadikan kambing hitam]. Artinya,gangguan jin/iblis lebih bersifat dorongan negatif yang muncul dari dalam diri kita.Ingat ketika iblis sebelum dikutuk oleh Allah,dia diizinkan untuk menjelajahi organ tubuh manusia.Setelah dia tahu kelemahan urusan perut ke bawah (perut = nafsu makan,rakus,dan alat kelamin dengan nafsu seksual),dia kemudian bersikeras hati untuk menentang Allah,lalu diusir dari surga.Melalui media perut dan alat kelamin itulah kemudian iblis/jin menggganggu manusia.Dengan kata lain,gangguan jin/iblis tidak bersifat real,lebih berupa impulse yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang tidak benar.
Dalam agama ada kiat untuk menangkal rasa takut terhadap jin/iblis.Umpama dengan cara membaca ayat Kursi (al-Baqarah :254).Tetapi bagi orang yang selalu waswas,tidak ada jaminan bahwa rasa takutnya akan hilang,kecuali jika dia betul-betul yakin bahwa dia aman dari ganggu tersebut dengan cara selalu mengingat Allah.Bukankah tanda-tanda orang yang bertaqwa [yaitu orang tidak takut selalu kepada Allah] adalah mereka yang selalu mengingat Allah dimana,kapan dan dalam kondisi apapun.
Louis Shera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar